MENGAPA KITA PERLU MEMPELAJARI “PETROFISIK”?
1. Dalam usaha kegiatan eksplorasi
2. untuk melakukan perencanaan program penyelesaian dan kerja ulang sumur
3. langkah yang diperlukan dalam melakukan perencanaan pengembangan lapangan
4. untuk mengevaluasi kondisi sumur dan reservoir
5. data digunakan dalam perencanaan tahapan EOR
- POROSITAS
Definisi : Porositas adalah sifat fisik batuan reservoir yang menunjukkan kemampuan batuan menyimpan fluida didalam pori-porinya , dinyatakan dengan rumus :
Ditinjau dari proses terbentuknya, porositas dapat dibedakan menjadi dua yaitu : Porositas primer dan Sekunder
Porositas Primer yaitu pori-pori yang terbentuk/terjadi bersamaan dengan waktu pengendapan batuan yang besar kecilnya dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu antara lain :
1. Susunan butir
2. Pemilihan ( sorting) butir
3. Bentuk atau kebundaran butir
4. Kompaksi dan sementasi
Porositas primer dapat dibedakan menjadi dua tipe : porositas intergranular
porositas intragranular
Porositas Primer dibedakan menjadi
Porositas Absolut
Porositas Efektif
Data porositas dapat diperoleh dari Analisa batuan dilaboratorium atau dari analisa logging
Tiga parameter untuk menentukan porositas dilaboratorium :
BV (bulk volume), PV (pore volume) dan GV ( grain volume).
Rumusnya : BV = A x L = ¼ π D 2
BV = PV + GV
Dimana : A ( luas penampang core / contoh)
L ( panjang core/contoh)
D ( diameter cm)
Metode penentuan porositas dilaboratorium anatara lain :
1. Summation of Fluid
2. Gas Expansion Boyle’s Low Porosimeter
3. Wasburn Bunting Porosimeter
4. Kobe Porosimeter
5. Boyle’s Low Helium Porosimeter
6. resaturation Method
7. Grain Density Porosity Method
Analisa logging yang dapat digunakan untuk menentukan porositas adalah :
1. Radio Activity Log
* Density Log
dimana : ρ ma = Berat jenis matrik batuan
ρ b = Berat jenis batuan
: ρ f = Berat jenis fluid yang
mengisi batuan.
* Neutron Log
Log ø N = AN + B
dimana : N = API Neutron deflection
A dan B = Konstanta.
2. Electric Log
* Microlog (ML) Microlaterolog (MLL)
dimana : Rmf = Resistivity filtrate lumpur bor
Rxo = Resistivity flushed zone
Sxo = Saturasi mud filtrate
3. Sonic Log
Rumusnya
dimana ∆ t = Transit time dari gelombang suara
melalui batuan
∆ t ma = Transite time melalui matrik
∆ t f = Transit time melalui fluida.
- Porositas Sekunder yaitu porositas yang terjadi setelah proses pengendapan batuan sedimennya . Proses pembentukan porositas sekunder antara lain adalah karena :
1. Pelarutan
2. Rekrestalisasi
3. Retakan dan rekahan. - Cara Penentuan Porositas Rata- Rata
dimana
Øi = porositas ke i
hi = ketebalan ke i
2. Berdasarkan Luas Lapangan
dimana Ai = luas ke i
3. Berdasarkan volume
dimana Ai hi = volume ke i
No comments:
Post a Comment