Friday, July 18, 2014

Coring dan Core Analysis



            Untuk dapat menentukan bahwa suatu reservoir migas dapat/ pantas untuk dikembangkan / dikelola maka diperlukan informasi yang pasti tenang jumlah HK yang ada didalamnya serta kemungkinan dari HK tersebut untuk di produksikan.

            Jumlah hidrokarbon yang ada di reservoir dapat di hitung  antara lain dengan  metode volumetric. Data yang diperlukan disini antara lain porsitas , saturasi dan data geologi. Sedang untuk memperkirakan jumlah HK yang  dapat di produksikan diperlukan informasi yang tepat tentang permeabilitas. Kesemua informasi tersebut dapat diperoleh dari beberapa macam test  dan analisa antara lain adalah :
1. Logging
2. Analisa batuan
3. Analisa  tekanan.
            Logging akan dibahas lebih lanjut pada matakuliah Penlaian Formasi dan analisa tekanan pada matakuliah Produksi ataupun  Well Testing. Dalam petrofisik yang akan dibahas hanyalah analisa batuan/ analisa core. Contoh batuan dapat diperoleh dari “Coring”  yaitu  pemboran khusus untuk mendapatkan  contoh batuan .


  • Coring

            Coring adalah pemboran khusus untuk mendapatkan besaran-besaran fisik dari batuan reservoir. Pemboran khusus ini sangat mahal biayanya karena membutuhkan peralatan khusus dan memakan waktu lebih lama dari pemboran biasa ( pemboran sumur keseluruhan) . Coring dilakukan pada interval tertentu yang diperlukan data-data petrofisiknya terutama pada zone produktif. Hasil dari coring diharapkan merupakan data yang valid  sehingga perlu penanganan yang cermat. Banyak factor yang dapat mempengaruhi  kualitas  maupun kuantitas coring antara lain :
  • Konstruksi dari peralatan
  • Kondisi dari formasi
  • Teknik pelaksanaan operasi Coring


  • Peralatan  Coring

Peralatan coring terdiri dari  :
1. Core bit :  adalah pahat yang khusus untuk coring berbeda dengan pahat pemboran
    biasa.  Pahat biasa menghancurkan batuan menjadi cutting/ssrpih akan tetapi  core bit
    akan memotong batuan berbentuk silinder. Pemilihan jebis core bit tergantung pada
    batuan formasi yang akan diambil contohnya. Dibawah ini salah satu contoh core bit 
   dan rangkaian alat coring

Rangkaian peralatan coring


2. Core  Barrel  : alat ini berfungsi
untuk tempat contoh yang diperoleh dari coring yang
    dapat menjaga keutuhan core dan melindungi core darui pengaruh luar misalnya
    kontaminasi dengan lumpur, tekanan/beban dan lain sebagainya. Barrel ini terletak
   diatas pahat ( cor bit) ada outer barrel ada inner barrel.

3. Core Catcher : berfungsi untuk menahan core/contoh batuan agar tidak jatuh dari
    inner barrel.


2.1.2  Macam-macam  coring
Ada dua macam cara pengambilan contoh batuan ( coring) yaitu :
1. Coring yang dilakukan bersamaan dengan pemboran dikenal sebagai Bottom coring
     Sesuai dengan alat yang digunakan maka bottom core dibedakan menjadi:
·         Conventional coring yaitu coring yang menggunakan core bit biasa atau diamond  bit. Ukuran core yang didapat  adaloah diameter antara 3 – 5 inch dan panjang
·         Wire-line Retrievable coring  dimana pada  cara ini alat  diturunkan kedasar sumur tanpa mengangkat drill string. Ukuran core yang diperoleh dengan cara ini lebih kecil yaitu 1 1/8  -  1 ¾ inch dan panjang 10 -  20 ft.
2. Sidewall Coring yaitu coring yang dilakukan setelah pemboran umumnya digunakan untuk mengambil sample/contoh pada interval tertentu (yang dipilih ) yang telah dibor. Sample diambil dari dinding lubang bor  dengan diameter ¾ - 1 3/16 inch  dan panjang  ¾ - 1 inch.

 
Peralatan Sidewall Coring


2.1.3.  Perawatan  core ( Core Handling).
Kualitas/ keakuratan core yang diperoleh adalah sangat penting agar analisa yang dilakukan memberikan hasil yang representative dan akurat. Pada saat core sampai dipermukaan harus segera di lakukan konservasi / pengawetan agar kondisi tidak berubah karena perubahan tekanan & temperature. Cara pengawetan/ konsevasi core dilapangan umumnya dilakukan dengan  beberapa cara yaitu antara lain :
1. Dengan dibungkus plastic tipis ( glad warp), lalu dibungkus lagi  dengan alluminium
     foil ( kertas auminium), diberi label ( nama sumur, kedalaman) dan diberi tanda panah
    arah top & bottom)  setelah itu core dicelupkan dalam plastic wax ( seal peel ). Core
     yang sudah dibungkus disusun dalam kotak kayu  diurutkan sesuai dengan
     kedalamannya.. cara ini umumnya digunakan untuk batuan yang cukup kompak dan
    sidewall core.
2.  Pengawetan core dengan jalan memasukkan core kedalam pipa pralon yang kedua
    ujungnya ditutrup rapat dan diluar pralon diberi label
3. Pengawetan dengan menggunakan pipa karet ( rubber sleeve) yang lansung dipasang
   dalam core barrel. Jadi sampai permukaan core sudah langsung terbungkus dalam pipa
    karet.. Core dalam rubber sleeve dipotong  setiap 3 ft dan ujungnya ditutup rapat.
    Dalam pengiriman core ini disimpan dalam kotak kayu.

 
Penyimpanan core ( contoh batuan) dalam kotak kayu


Yang  harus diperhatikan adalah sebelum core diawetkan core tidak boleh dicuci hanya boleh dibersihkan dengan lap yang sebelumnya dibasahi dengan lumpur  pemboran yang dipakai .

2.2. Analisa core ( Core analysis )

            Analisa core ( inti batuan) pada prinsipnya adalah menentukan sifat sifat petrofisika dari batuan reservoir  yang sangat diperlukan dalam pengelolaan suatu  lapangan Migas karena sifat-sifat ini dibutuhkan oleh bagian geologi, pemboran, reservoir maupun produksi.
Sifat petrofisika tersebut antara lain adalah :
1.      Porositas
2.      Permeabilitas
3.      Saturasi
4.      Tekanan kapiler
5.      Sifat kelistrikan
6.      Wettabilitas
7.      Kompresibilitas
8.      Permeabilitas  relative
9.      Water flooding
10.  EOR
11.  dan lain-lain

Analisa core dibedakan  menjadi dua yaitu :

1.      Analisa rutin ( Rutine Core analysis)
Analisa rutin menentukan sifat-sifat fisik batuan  yang umum untuk menentukan storage capacity dan flow capacity antara lain  porositas, saturasi dan permeabilitas .

2.      Analisa khusus  ( Special Core Analysisi)
Analisa khusus ini menentukan sifat –sifat khusus dari batuan reservoir antara lain  tekanan kapiler, wettability, kompresilititas, sifat kelistrikan dan lain-lain.
Test yang dilakukan dalam aanalisa khusus ini dibedakan menjadi  dua yaitu static test dan dimanik test. Statik test menentukan antara lain kompresibilitas, tekanan  kapiler , sifat kelistrikan . Sedang dinamik test mencakup permeabilitas relative, flooding dan EOR

Hubungan dari analisa rutin dan analisa khusus adalah bahwa hasil analisa rutin akan dipilih untuk digunakan dalam analisa khusus dengan jalan  plot antara permeabilitas dengan porositas atau ( √ k/ø ). Sampel dipilih dengan range harga permeabilitas dan porositas serta litologi batuan tertentu.

2.3.  Persiapan pengukuran sifat petrofisika batuan inti

            Jenis core ( contoh batuan) atau sample yang dianalisa dibedakan berdasarkan besar  serta jenisnya menjadi :  
1. Conventional plug core  adalah core yang dianalisa diambil dengan jalan dibor sejajar
    dengan  pelapisan dalam bentuk silinder  dengan diameter 1 atau 1 ½ inch. Umumnya   
    ini diterapkan pada batuan yang homogen.
2. Full diameter core  yaitu  core yang dianalisa  sesuai dengan diameter aslinya dengan
    panjang kira-kira 8 inch. Core jenis ini umumnya diterapkan pada  formasi yang
    heterogen atau batuan yang mempunyai rekahan / berongga.
3. Whole core dimana seluruh core dianalisa , ini biasanya untuk batuan yang heterogen
4. Sidewall core adalah contoh batuan yang diambil dari sidewall coring ( diambil dari
    penembakan pada dinding lubang bor

Macam – macam jenis core


Setiap core akan dibagi-bagi untuk beberapa pengukuran (test) antara lain :
1. Pemeabilitas  ( vertical, horizontal)
2. Porositas
3, CEC
4. SEM
5. Sieve analysis
6. dll
Persiapan yang lain sebelum test adalah pencucian dan pengeringan.  Sebelum dianalisa contoh dicuci/ dibersihkan dengan pelarut /solvent yaitu  :
a. Toluene untuk melarutkan HK
b. Methanol untuk melarutkan air garam
Peralatan untuk pembersihan/pencucian a.l : Dean Strak, Soxhlet, Centrifugal Extractor.
Setelah dicuci bersih maka contoh dikeringkan dalam drying oven atau Humidity oven dan didinginkan dalam disikator dengan silicagel
Perawatan/penyimpanan serta persiapan core akan samgat menentukan hasil dari test sehingga harus mendapat perhatian dan dilakukan secermat mungkin.





1 comment: