Thursday, July 17, 2014

Karakteristik Batuan Reservoir : Porositas

SIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FLUIDA ( MINYAK,AIR & GAS) YANG ADA DIDALAMNYA ANTARA LAIN POROSITAS,KOMPRESIBILITAS, PERMEABILITAS,SATURASI, TEKANAN KAPILER  , DLL.

MENGAPA KITA PERLU MEMPELAJARI “PETROFISIK”?

1. Dalam usaha kegiatan eksplorasi
2. untuk melakukan perencanaan program penyelesaian dan kerja ulang sumur
3. langkah yang diperlukan dalam melakukan perencanaan pengembangan lapangan
4. untuk mengevaluasi kondisi sumur dan reservoir
5. data digunakan dalam perencanaan tahapan EOR

  • POROSITAS

    Definisi :  Porositas adalah sifat fisik  batuan reservoir yang menunjukkan kemampuan batuan menyimpan fluida didalam pori-porinya ,  dinyatakan dengan rumus :

Ditinjau dari  proses terbentuknya, porositas  dapat  dibedakan menjadi  dua yaitu : Porositas primer dan Sekunder

Porositas  Primer  yaitu pori-pori yang terbentuk/terjadi bersamaan dengan waktu pengendapan batuan yang besar kecilnya dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu antara lain :
 1. Susunan butir                     
 2. Pemilihan ( sorting) butir
 3. Bentuk atau kebundaran butir

 4. Kompaksi dan sementasi
                    Porositas primer dapat dibedakan menjadi dua tipe :  porositas intergranular
                    porositas intragranular 


Porositas Primer dibedakan menjadi
Porositas Absolut





Porositas Efektif
 


Data porositas dapat diperoleh dari Analisa batuan dilaboratorium atau  dari  analisa logging

     Tiga parameter untuk menentukan porositas dilaboratorium :
    BV (bulk volume), PV (pore volume)  dan   GV ( grain volume).

Rumusnya :          BV = A x L  = ¼ π D 2
                           BV =  PV  + GV
Dimana  :  A ( luas penampang core / contoh)
                 L ( panjang core/contoh)
                 D ( diameter cm)

Metode penentuan porositas dilaboratorium anatara lain :

1. Summation of Fluid
2. Gas Expansion Boyle’s Low  Porosimeter
3. Wasburn Bunting Porosimeter
4. Kobe Porosimeter
5. Boyle’s Low Helium Porosimeter
6. resaturation Method
7. Grain Density Porosity Method


 Analisa logging yang dapat digunakan untuk menentukan porositas adalah :


1. Radio Activity Log
    *  Density Log

                                      
        dimana :  ρ ma   = Berat jenis matrik batuan
                        ρ b      = Berat jenis   batuan
             :          ρ f       = Berat jenis  fluid yang 
                                      mengisi batuan.

  *  Neutron Log                         
           Log  ø N = AN + B               
           dimana : N  = API Neutron deflection                      
                        A dan B  = Konstanta.


2.  Electric Log
 
 * Microlog (ML) Microlaterolog (MLL)



 dimana  : Rmf  = Resistivity filtrate lumpur bor
                 Rxo  =  Resistivity flushed zone
                 Sxo =   Saturasi mud filtrate




3. Sonic Log
Rumusnya



dimana       ∆ t            = Transit time dari gelombang suara
                                      melalui batuan
                  ∆ t ma      =  Transite time melalui matrik
                  ∆ t f          =  Transit time melalui fluida.


  • Porositas Sekunder yaitu porositas yang terjadi setelah proses  pengendapan batuan sedimennya . Proses pembentukan porositas sekunder antara lain adalah karena :
                        1. Pelarutan
                        2. Rekrestalisasi
                        3. Retakan dan rekahan.
  • Cara Penentuan Porositas  Rata- Rata

1. Berdasarkan ketebalan


             
         dimana
         Øi = porositas ke i
         hi =  ketebalan ke i







 2. Berdasarkan Luas Lapangan




dimana Ai  = luas ke i













3. Berdasarkan volume



dimana Ai hi  = volume ke i

No comments:

Post a Comment